Pagi itu ku merasa bahagia. Bahagiaaa pake banget. Pagi-pagi di SMS si "Cinta" kalau dia benar-benar gak mau kehilangan aku, dia bilang gini di SMS :
"Sayang, jangan tinggalin aku ya, aku gak mau kehilangan kamu. Aku pingin kamu jadi Imam ku selamanya".
Dalam hati, ini cewek kesambet apaan? apa gak salah ngomong ya? ya udah ku bales lagi aja dengan rayuan yang paling gress :
"Iya sayaaang....., aku gak bakalan ninggalin kamu, kamu itu harta tak ternilai bagiku, kamu lah satu-satunya untukku, kamu juga ya jangan tinggalin aku, aku cinta kamu selamanya".
Wuiiiiih makin mantap aja gombalan gue, maklum lah lagi hangat-hangatnya pacaran dan itu berlangsung selama satu bulan setelah kami balikan. kami balikan karena masih sayang, masih cinta dan segala rasa dan penuh harapan akan perkembangan cinta dan hubungan kami, dimana kami pernah putus. Selama 3 bulan kami pacaran rasanya komunikasi gak lancar, kami ngobrol pun jarang lalu sekedar say hello saja malu. Mungkin itu berasal dari diriku pribadi. Aku paham bahwa "dia" begitu haus akan cinta dan kaih sayang namun tak ku pedulikan padahal sebenarnya aku peduli dengan "dia" namun karena atas dasar menghindari dari dosa berkhalwat atau berdua-duaan akhirnya aku tak bisa mencurahkan rasa cinta dan kangen itu padanya, akhirnya kami berpisah "dia" memutuskan untuk putus dengan ku, melalui SMS!
#######
Setelah berlalu 3 bulan aku ngajak balikan sama "dia" aku mencoba sms mesra penuh rasa cinta padanya, aku kira "dia" tak membalas sms ku dan tak pedulikan aku. Ternyata dia pun sama dengan ku. Dia masih ada rasa cinta dan sayang. Alhasil kami balikan dan baik lagi seperti dulu. Aku mencintainuya dan dia pun mencintaiku, dia pernah mengatakan
"Aa..., kapan aa datang ke rumah, kapan aa melamar neng...?"
aku jawab "insya Allah kalau Allah merestui aa akan datang ke rumah neng bareng keluarga"
Dia begitu berani menantang kapan datang melamar, aku pun tidak takut, aku sudah mempersiapkan semuanya, aku sudah ngobrol dengan paman, bibi, kakak dan ibu. semua anggota kelurga sudah setuju dan menyerahkan semuanya tentang kriteria calon istri kepadaku, Alhamdulillah aku sudah cerita sama keluarga,
"Neng tenang aja, Aa juga lagi nabung untuk nikah, neng tunggu aa yah, insya Allah bulan Juli aa lamar Neng!"
"Apa Gak sekarang aja si A......? Neng mah gak papa ga di ramein juga yang penting aa siap lamar neng"
"Sabar ya sayaang, aa ingin kita rencanakan dengan baik, aa ingin kita sama-sama yakin dengan pilihan kita"
"owh.... gitu ya, ya udah aa jangan tinggalin aku ya, jangan duain aku, jangan selingkuh, semoga nanti pas puasa kita udah jadi suami Istri. Sayang, jangan tinggalin aku ya, aku gk mau kehilangan kamu. Aku pingin kamu jadi Imam ku selamanya".
"Iya sayaaang....., aku gak bakalan ninggalin kamu, kamu itu harta tak
ternilai bagiku, kamu lah satu-satunya untukku, kamu juga ya jangan
tinggalin aku, aku cinta kamu selamanya"
Seminggu kemudian, setelah kita sms an, tak ada angin tak ada hujan, tiba-tiba "dia" sms kalau lebih baik kita jalan masing-masing aja.
"A, Neng putusin bahwa kita jalan masing-masing aja, maaf buat semuanya"
Dalam hati mah baru aja aku mau ngomong serius sama mamah kalau aku bakal melamar dia, eh dia malah mutusin aku, dasar gombal, berani-beraninya dia putusin aku tanpa sebab yang jelas. di telepon gak diangkat, di sms gak di bales, maunya apaa?? ternyata pingin mutusin aku, ya udah selamanya aku gak bakalan inget kaau kita pernah jadian, anggap saja kita gak pernah kenal. Mulai saat itu aku benar-benar sakit hati dan benci jika melihat wajahnya, jika aku melihatnya dan dia melihatku aku pura-pura gak melihatnya. Rasanya sakit dan nek melihat mantan pacar, tak peduli dia sakit atau pacaran dengan siapapun, aku tak peduli. Mulai sekarang dan selamanya aku hapus namanya dari ingatanku dan bersiap menuju masa depan yang lebih baik.
Aku akan berusaha untuk tidak pacaran, aku akan mencari istri bukan cari pacar lagi, aku sudah bertekad bulat untuk Menikah tanpa pacaran, pacaran hanya akan membuat aku sakit hati, Kalau sudah saatnya menikah pasti Allah akan membukakan pintu dan jalan untuk menikah. Pasti. Insya Allah
20 Desember 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar