Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku
Tuk pengabdianmu
Waktu
kecil, kita sering menyanyikan lagu ini di sekolah. Mungkin saat itu,
lagu ini hanya sebuah lirik yang dinyanyikan begitu saja, tak begitu
diresapi maknanya. Begitu dewasa, kita menyadari bahwa setiap guru
sangat layak diapresiasi dengan lagu ini.
Kalau melihat kita
hari ini, ada 3 hal yang perlu kita syukuri. Orang tua, guru dan
pertumbuhan. Ketiganya adalah elemen penting yang memberikan kita
pengetahuan, pendidikan, pengasuhan dan perkembangan sehingga kita
menjadi makhluk mandiri yang bisa hidup di tengah-tengah masyarakat.
Hari
ini, 25 November, adalah Hari Guru Nasional. Sudahkah Anda mengucapkan
selamat dan terima kasih pada sosok-sosok guru dalam kehidupan Anda?
Ada
banyak jenis guru dalam kehidupan. Guru di sekolah, guru musik, guru
silat dan berbagai macam guru lainnya. Namun bila ada yang ingin saya
beri apresiasi, maka beliau adalah guru yang mengajari saya membaca dan
menulis. Saya ingat, namanya adalah Bu Mamah.
Menurut saya,
tanpa bisa membaca dan menulis, maka saya akan buta pada semua ilmu dan
bahkan buta pada kehidupan yang saya miliki. Saya bersyukur waktu itu Bu Mam (nama panggilan Bu Mamah), adalah sosok guru yang baik, sabar
dan telaten membimbing seisi kelas kami.
Saya suka setiap kali
Bu Mam membuka papan belajar baca, kemudian mengambil kartu-kartu kecil
berisi huruf alfabet dan mulai mengajar b-a ba, c-a ca. Maka akhirnya
saya tahu cara membaca dan bisa menuliskannya.
Di buku tulis
kotak besar kecil, kami belajar menulis huruf balok secara proporsional,
meski milik saya tulisannya sebesar gajah. Begitu pula saat belajar
menulis huruf latin, pasti tulisan saya keriting.
Selain Bu Ma, adapun ibu saya yang seorang Penjkahit. Ibu saya lebih disiplin
dan tegas dibandingkan Bu Mam, malah lebih keras. Tapi saya bersyukur.
Kalau tidak ada ibu, mungkin tulisan saya sampai sekarang akan sebesar
gajah dan keriting. Can you imagine that?
Kedua sosok
guru ini yang memberhasilkan saya melewati guru-guru lainnya. Guru
bahasa Inggris, guru Matematika, guru PPKn bahkan guru Bahasa Indonesia.
Semua guru sangat berjasa dalam kehidupan kita, namun saya sangat
berterima kasih yang utama pada guru yang membuat saya bisa membaca dan
menulis.
Kini saya tak hanya bisa membaca dan menulis, namun
bisa memahami sebuah tulisan dan memahami lirik lagu Hymne Guru di atas.
Lagu tersebut adalah ciptaan Pak Sartono yang punya lirik indah dan
mendalam. Beliau juga merupakan seorang sosok guru.
Anda pasti
juga punya nama sosok guru yang berkesan. Mungkin Anda bisa menyebut
namanya atau mungkin guru itu berupa pengalaman. Apapun itu, ingatlah
bahwa kita bisa sehebat sekarang juga berkat para guru.
Guru
memang pelita dalam kegelapan dan embun penyejuk dalam kehausan akan
pengetahuan. Selamat Hari Guru wahai pahlawan tanpa tanda jasa. Terima
kasih telah membuat kami menjadi insan yang berpendidikan dan
berbudaya.
Dari vemale.com dengan sedikit perubahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar