Iklan

Minggu, 29 Juni 2014

7 Doa Khusus di Bulan Ramadhan

             Bulan Ramadhan bagi umat Islam adalah bulan yang sangat mulia. Karenanya pada bulan ini pula, umat Islam memiliki doa-doa khusus yang tidak seperti bulan lain, dimana doa-doa ini dapat menambah pahala dan kesempurnaan ibadah puasa seorang umat muslim. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Tiga orang yang tidak tetolak doanya: Orang yang sedang berpuasa ketika berbuka, imam yang adil dan doa orang yang terzhalimi.” (HR: At-Tirmidzi 2528).
1. Doa Melihat Hilal (Bulan Sabit) :
اللَّهُ أَكْبَرُ ، اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالأَمْنِ وَالإِيمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَالإِسْلاَمِ وَالتَّوْفِيقِ لِمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى ، رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللَّهُ
“Allah Maha Besar. Ya Allah, munculkanlah hilal itu kepada kami dengan membawa keamanan dan keimanan, keselamatan dan Islam, membawa taufiq kepada apa yang Engkau ridhai, Rabb kami dan Rabb kamu adalah Allah.” (HR: At-Tirmidzi dan Ad-Darimi).

2. Istighfar dan Doa di Waktu Sahur :
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Dan yang memohon ampun di waktu sahur.” (QS. Ali Imran:17). “Dan di waktu-waktu sahur (akhir malam) mereka memohon am-pun (kepada Allah).” (QS. Adz-Dzariyat:18).
Apabila Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam mendapati waktu sahur beliau membaca doa:
سَمِعَ سَامِعٌ بِحَمْدِ اللَّهِ وَحُسْنِ بَلَائِهِ عَلَيْنَا رَبَّنَا صَاحِبْنَا وَأَفْضِلْ عَلَيْنَا عَائِذًا بِاللَّهِ مِنْ النَّارِ
“Semoga ada yang memperdengarkan pujian kami kepada Allah atas nikmat dan cobaan-Nya yang baik bagi kami. Wahai Rabb kami, dampingilah kami (peliharalah kami) dan berilah karunia kepada kami dengan berlindung kepada Allah dari api Naar.” (HR: Muslim 2718 dari hadits Abu Hurairah).

3. Doa Tamu Kepada Orang Yang Menghidangkan Makanan / Minuman :
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَهُمْ فِيْمَا رَزَقْتَهُمْ، وَاغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ.
“Ya Allah! Berilah berkah apa yang Engkau rezekikan kepada mereka, ampunilah dan belas kasihanilah mereka.” (HR: Muslim).
اَللَّهُمَّ أَطْعِمْ مَنْ أَطْعَمَنِيْ وَاسْقِ مَنْ سَقَانِيْ.
“Ya Allah! Berilah ganti makanan kepada orang yang memberi makan kepadaku dan berilah minuman kepada orang yang memberi minuman kepadaku.” (HR: Muslim).

4. Doa Apabila Berbuka Di Rumah Orang :
أَفْطَرَ عِنْدَكُمُ الصَّائِمُوْنَ، وَأَكَلَ طَعَامَكُمُ اْلأَبْرَارُ، وَصَلَّتْ عَلَيْكُمُ الْمَلاَئِكَةُ.
“Semoga orang-orang yang berpuasa berbuka di sisimu dan orang-orang yang baik makan makananmu, serta malaikat mendoakannya, agar kamu mendapat rahmat.” (HR: Sunan Abu Dawud 3/367, Ibnu Majah 1/556 dan An-Nasa’i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 296-298. Dishahihkan oleh Al-Albani).

5. Doa Orang Yang Berpuasa Apabila Diajak Makan : 
إِذَا دُعِيَ أَحَدُكُمْ فَلْيُجِبْ، فَإِنْ كَانَ صَائِمًا فَلْيُصَلِّ وَإِنْ كَانَ مُفْطِرًا فَلْيَطْعَمْ.
“Apabila seseorang di antara kamu diundang (makan) hendaklah dipenuhi. Apabila puasa, hendaklah mendoakan (kepada orang yang mengundang). Apabila tidak puasa, hendaklah makan.” (HR. Muslim 2/1054).

6. Ucapan Orang Yang Berpuasa Bila Dicaci Maki :
إِنِّيْ صَائِمٌ، إِنِّيْ صَائِمٌ.
“Sesungguhnya aku sedang berpuasa. Sesungguhnya aku sedang berpuasa.” (HR. Al-Bukhari dengan Fathul Bari 4/103, Muslim 2/806).

7. Doa Yang Dibaca Pada Malam Lailatul Qadar :
Diriwayatkan bahwa ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha berkata, “Wahai Rasulullah, apa yang sebaiknya aku baca bila bertepatan dengan malam itu?” Rasulullah bersabda: “Bacalah:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi ampunan dan menyukai orang yang memohon ampunan, maka ampunilah aku.” (HR: At-Tirmidzi 3760, Ibnu Majah 3850, Ahmad VI/171, Al-Hakim I/530 dan An-Nasa’i dalam Amalul Yaum wal Lailah, silahkan lihat Shahih Jami’ At-Tirmidzi).
Label:


Sumber: http://blog.lazada.co.id/

Sabtu, 28 Juni 2014

penerimaan siswa baru MA Darul Anwar: Penerimaan Siswa Baru

penerimaan siswa baru MA Darul Anwar: Penerimaan Siswa Baru:

Telah dibuka penerimaan siswa baru MA Darul Anwar Boarding School
 Gelombang I   :  15 Mei s.d 25 Juni 2014
 Gelombang II  :  26 Juni s.d
Gelombang III :  15 Juli s.d 15 September 2014
Pendaftaran Gratiiiis,,,,,,,,,,,,,,,!


Tersedia Beasiswa bagi yang berprestasi
1. Peringkat 1 beasiswa SPP 6 bulan
2. Peringkat 2 beasiswa SPP 4 bulan
3. Peringkat 3 beasiswa SPP 2 bulan
4. Bebas biaya ujian nasional untuk peringkat 1 berturut-turut dari kelas X s.d Kelas XII

Kegiatan Ekstrakurikuler:
1. Pramuka
2. Marawis
3. Muhadhoroh
4. English Club
5. Bahasa Arab
6. Angklung

segera daftarkan anak ayah dan bunda semua ke MA Darul Anwar Boarding School
dengan membawa persyaratan lengkap
1. Pas Foto 3X4 4 Lembar
2. Pas Foto 4X6 4 Lembar
3. Surat Keterangan Hasil ujian 1 lembar
4. Surat Keterangan Berkelakuan Baik dari Kepala Sekolah 1 Lembar
5. Mengisi Formulir Pendaftaran
6. Gratis untuk yatim dengan catatan  tinggal di pesantren

Segera daftarkan anak anda ke cp terkait, segera hubungi:
1. Ust. Dedi Suhandi, S.Ag 0817863148
2. Ust. Ahmad Faizi 087809547917
3. Ust. Deni Herdianto, S.Si 087772375984
4. Ust. Yadi Suryadi, S.Akt 087772838640

Peristiwa di waktu Shubuh

              Ketika bedug Shubuh di tabuh dan berbunyi. "Bug.....! Bug.......! Bug.......!"
Suasana pun menggemparkan alam di Shubuh pagi. Lalu, berkumandanglah suara Adzan. Adzan pun mendayu dan memecah kesunyian di Shubuh hari, namun tiada insan yang beranjak dari alam mimpinya sehingga kemakmuran Mesjid tak tampak di waktu Shubuh. Mesjid yang mewah tak nampak aura kemewahannya dikarenakan para pemakmur tak jua datang tuk melaksanakan perintah Allah Ta'ala.

Ayo bangunlah !!!
Tunaikan perintah Allah, Sujud Mengharap Keridhoan dan Magfirroh Allah

Ayo segera bangkit!!!
Bangkit untuk laksanakan perintah Allah
untuk sujud dan mengharap Ampunan-Nya

http://madabsda14.blogspot.com/

Terinpirasi dari lagu Raihan: "Peristiwa Shubuh"

Jumat, 27 Juni 2014

Doa di hari Jum'at





Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi  Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Para pengunjung Samudera Kehidupan yang semoga selalu mendapat perlindungan Allah SWT.  Hari Jum’at hari penuh barokah. Di antara kebarokahan di hari tersebut, Allah Ta’ala memberi satu waktu utama untuk memanjatkan do’a kepada-Nya. Di mana do’a saat itu adalah do’a yang mustajab (mudah diijabahi).
Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam menyebutkan tentang hari Jum’at, lantas beliau bersabda,

فِيهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ ، وَهْوَ قَائِمٌ يُصَلِّى ، يَسْأَلُ اللَّهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ

“Di hari Jum’at terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim yang ia berdiri melaksanakan shalat lantas ia memanjatkan suatu do’a pada Allah bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah akan memberi apa yang ia minta.”[1]

Kapan waktu mustajab yang dimaksud?
Para ulama menyebutkan beberapa pendapat dalam masalah ini yaitu tentang kapan waktu yang dimaksud. Ada riwayat dari Imam Muslim, yaitu hadits Abu Musa radhiyallahu ‘anhu yang menyebutkan waktu yang dimaksud.
Dari Abu Burdah bin Abi Musa Al Asy’ari. Ia berkata, “’Abdullah bin  ‘Umar bertanya padaku, ‘Apakah engkau pernah mendengar ayahmu menyebut suatu hadits dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam mengenai waktu mustajabnya do’a di hari Jum’at?” Abu Burdah menjawab, “Iya betul, aku pernah mendengar dari ayahku (Abu Musa), ia berkata bahwa Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

هِىَ مَا بَيْنَ أَنْ يَجْلِسَ الإِمَامُ إِلَى أَنْ تُقْضَى الصَّلاَةُ

“Waktu tersebut adalah antara imam duduk ketika khutbah hingga imam menunaikan shalat Jum’at.”[2]

Kata Syaikh Musthofa Al ‘Adawi, “Hadits ini memiliki ‘illah (cacat) dan tidak shahih. Al Hafizh Ad Daruquthni Rahimahullah menyatakan cacatnya hadits tersebut. Al Hafizh Ibnu Hajar juga menyatakan hal yang sama bahwa hadits tersebut memiliki ‘illah karena adanya idhthirob dan inqitho’ (sebab yang membuat hadits menjadi dho’if, pen).”

Ada hadits lain yang secara sanad shahih menyebutkan tentang kapan waktu mustajab di hari Jum’at yang dimaksud. Hadits tersebut adalah hadits Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, beliau bersabda,

« يَوْمُ الْجُمُعَةِ ثِنْتَا عَشْرَةَ ». يُرِيدُ سَاعَةً « لاَ يُوجَدُ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ شَيْئًا إِلاَّ آتَاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فَالْتَمِسُوهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ ».

“(Waktu siang) di hari Jum’at ada 12 (jam). Jika seorang muslim memohon pada Allah ‘azza wa jalla sesuatu (di suatu waktu di hari Jum’at) pasti Allah ‘azza wa jalla akan mengabulkannya. Carilah waktu tersebut yaitu di waktu-waktu akhir setelah ‘Ashar.”

[3] Kata Syaikh Musthofa, “Walaupun sanadnya shahih, namun hadits tersebut memiliki ‘illah (cacat)”. Karena hadits dikatakan shahih tidak semata-mata dilihat dari sanadnya yang selamat, namun juga dilihat adakah ‘illah (cacat) dalam hadits tersebut ataukah tidak. Demikianlah yang dapat dipahami dari ilmu mustholah hadits.
Pendapat yang disebut dari hadits terakhir, itulah yang lebih mendekati tentang maksud waktu di hari Jum’at.  Kata Syaikh Musthofa Al ‘Adawi rahimahullah, “Namun demikian, sudah sepantasnya seorang muslim berusaha untuk memperbanyak do’a di hari Jum’at di waktu-waktu yang ada secara umum.”

Ibnu Hajar sendiri menyebutkan ada 40 pendapat dalam masalah ini. Beliau rahimahullah mengatakan,

أَنَّ كُلّ رِوَايَة جَاءَ فِيهَا تَعْيِين وَقْت السَّاعَة الْمَذْكُورَة مَرْفُوعًا وَهْم ، وَاَللَّه أَعْلَم .

“Setiap riwayat yang menyebutkan penentuan waktu mustajab di hari Jum’at secara marfu’ (sampai Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam) memiliki wahm (kekeliruan). Wallahu a’lam.”[4]

Jadi, yang mestinya dilakukan adalah hendaknya setiap muslim memperbanyak do’a di sepanjang hari Jum’at untuk mendapatkan keutamaan terkabulnya  do’a, tidak dikhususkan pada waktu tertentu mengingat alasan yang telah diulas di atas. Moga Allah perkenankan setiap do’a-do’a kita.[5]

Wallahu waliyyut taufiq. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.


[1] HR. Bukhari no. 935 dan Muslim no. 852.
[2] HR. Muslim no. 853.
[3] HR. Abu Daud no. 1048. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Syaikh Musthofa Al ‘Adawi menyatakan adanya cacat dalam hadits ini walaupun sanadnya shahih.
[4] Fathul Bari, 11/199.
[5] Tulisan ini adalah faedah ilmu dari pembahasan Syaikh Musthofa Al ‘Adawi hafizhohullah (ulama Mesir dan termasuk murid Syaikh Muqbil) dalam kitab beliau Fiqhud Ad Du’a, terbitan Maktabah Makkah, cetakan pertama, 1422 H, hal. 46-48.

Sumber:  Sumber http://www.rumaysho.com



Kisah Tsabit bin Ibrahim

       Seorang lelaki yang saleh bernama Tsabit bin Ibrahim sedang berjalan di pinggiran kota Kufah. Tiba-tiba dia melihat Sebuah apel jatuh keluar pagar sebuah kebun buah-buahan. Melihat apel yang merah ranum itu tergeletak di tanah membuat air liur Tsabit terbit, apalagi di hari yang panas dan tengah kehausan. Maka tanpa berpikir panjang dipungut dan dimakannyalah buah apel yang lezat itu. akan tetapi baru setengahnya di makan dia teringat bahwa buah itu bukan miliknya dan dia belum mendapat ijin pemiliknya. Maka ia segera pergi kedalam kebun buah-buahan itu hendak menemui pemiliknya agar menghalalkan buah yang telah dimakannya.

      Di kebun itu ia bertemu dengan seorang lelaki. Maka langsung saja dia berkata, "Aku sudah makan setengah dari buah apel ini. Aku berharap Anda menghalalkannya". Orang itu menjawab, "Aku bukan pemilik kebun ini. Aku Khadamnya yang ditugaskan merawat dan mengurusi kebunnya". Dengan nada menyesal Tsabit bertanya lagi, "Dimana rumah pemiliknya? Aku akan menemuinya dan minta agar dihalalkan apel yang telah kumakan ini." Pengurus kebun itu memberitahukan, "Apabila engkau ingin pergi kesana maka engkau harus menempuh perjalan sehari semalam". Tsabit bin Ibrahim bertekad akan pergi menemui si pemilik kebun itu. Katanya kepada orang tua itu, "Tidak mengapa. Aku akan tetap pergi menemuinya, meskipun rumahnya jauh. Aku telah memakan apel yang tidak halal bagiku karena tanpa seijin pemiliknya. Bukankah Rasulullah Saw sudah memperingatkan kita lewat sabdanya : "Siapa yang tubuhnya tumbuh dari yang haram, maka ia lebih layak menjadi umpan api neraka"

        Tsabit pergi juga ke rumah pemilik kebun itu, dan setiba di sana dia langsung mengetuk pintu. Setelah si pemilik rumah membukakan pintu, Tsabit langsung memberi salam dengan sopan, seraya berkata," Wahai tuan yang pemurah, saya sudah terlanjur makan setengah dari buah apel tuan yang jatuh ke luar kebun tuan. Karena itu maukah tuan menghalalkan apa yang sudah kumakan itu ?" Lelaki tua yang ada dihadapan Tsabit mengamatinya dengan cermat. Lalu dia berkata tiba-tiba, "Tidak, aku tidak bisa menghalalkannya kecuali dengan satu syarat." Tsabit merasa khawatir dengan syarat itu karena takut ia tidak bisa memenuhinya. Maka segera ia bertanya, "Apa syarat itu tuan ?" Orang itu menjawab, "Engkau harus mengawini putriku !"

Tsabit bin Ibrahim tidak memahami apa maksud dan tujuan lelaki itu, maka dia berkata, "Apakah karena hanya aku makan setengah buah apelmu yang keluar dari kebunmu, aku harus mengawini putrimu ?" Tetapi pemilik kebun itu tidak menggubris pertanyaan Tsabit. Ia malah menambahkan, katanya, "Sebelum pernikahan dimulai engkau harus tahu dulu kekurangan-kekurangan putriku itu. Dia seorang yang buta, bisu, dan tuli. Lebih dari itu ia juga seorang yang lumpuh!"

Tsabit amat terkejut dengan keterangan si pemilik kebun. Dia berpikir dalam hatinya, apakah perempuan seperti itu patut dia persunting sebagai istri gara-gara setengah buah apel yang tidak dihalalkan kepadanya? Kemudian pemilik kebun itu menyatakan lagi, "Selain syarat itu aku tidak bisa menghalalkan apa yang telah kau makan !"

      Namun Tsabit kemudian menjawab dengan mantap, "Aku akan menerima pinangannya dan perkawinanya. Aku telah bertekad akan mengadakan transaksi dengan Allah Rabbul ‘alamin. Untuk itu aku akan memenuhi kewajiban-kewajiban dan hak-hakku kepadanya karena aku amat berharap Allah selalu meridhaiku dan mudah-mudahan aku dapat meningkatkan kebaikan-kebaikanku di sisi Allah Taala".

         Maka pernikahan pun dilaksanakan. Pemilik kebun itu menghadirkan dua saksi yang akan menyaksikan akad nikah mereka. Sesudah perkawinan usai, Tsabit dipersilahkan masuk menemui istrinya. Sewaktu Tsabit hendak masuk kamar pengantin, dia berpikir akan tetap mengucapkan salam walaupun istrinya tuli dan bisu, karena bukankah malaikat Allah yang berkeliaran dalam rumahnya tentu tidak tuli dan bisu juga. Maka ia pun mengucapkan salam ,"Assalamualaikum..." Tak dinyana sama sekali wanita yang ada dihadapannya dan kini resmi jadi istrinya itu menjawab salamnya dengan baik. Ketika Tsabit masuk hendak menghampiri wanita itu , dia mengulurkan tangan untuk menyambut tangannya . Sekali lagi Tsabit terkejut karena wanita yang kini menjadi istrinya itu menyambut uluran tangannya. Tsabit sempat terhentak menyaksikan kenyataan ini.

        "Kata ayahnya dia wanita tuli dan bisu tetapi ternyata dia menyambut salamnya dengan baik. Jika demikian berarti wanita yang ada dihadapanku ini dapat mendengar dan tidak bisu. Ayahnya juga mengatakan bahwa dia buta dan lumpuh tetapi ternyata dia menyambut kedatanganku dengan ramah dan mengulurkan tangan dengan mesra pula", Kata Tsabit dalam hatinya. Tsabit berpikir, mengapa ayahnya menyampaikan berita-berita yang bertentangan dengan yang sebenarnya ? Setelah Tsabit duduk di samping istrinya , dia bertanya, "Ayahmu mengatakan kepadaku bahwa engkau buta . Mengapa ?" Wanita itu kemudian berkata, "Ayahku benar, karena aku tidak pernah melihat apa-apa yang diharamkan Allah".

     Tsabit bertanya lagi, "Ayahmu juga mengatakan bahwa engkau tuli. Mengapa?"
Wanita itu menjawab, "Ayahku benar, karena aku tidak pernah mau mendengar berita dan cerita orang yang tidak membuat ridha Allah. Ayahku juga mengatakan kepadamu bahwa aku bisu dan lumpuh, bukan ?"

Tanya wanita itu kepada Tsabit yang kini sah menjadi suaminya. Tsabit mengangguk perlahan mengiyakan pertanyaan istrinya. Selanjutnya wanita itu berkata, "aku dikatakan bisu karena dalam banyak hal aku hanya menggunakan lidahku untuk menyebut asma Allah Ta’ala saja. Aku juga dikatakan lumpuh karena kakiku tidak pernah pergi ke tempat-tempat yang bisa menimbulkan kegusaran Allah Ta’ala".


Tsabit amat bahagia mendapatkan istri yang ternyata amat saleh dan wanita yang memelihara dirinya. Dengan bangga ia berkata tentang istrinya, "Ketika kulihat wajahnya... Subhanallah , dia bagaikan bulan purnama di malam yang gelap". Tsabit dan istrinya yang salihah dan cantik itu hidup rukun dan berbahagia. Tidak lama kemudian mereka dikaruniai seorang putra yang ilmunya memancarkan hikmah ke seluruh penjuru dunia. Itulah Al Imam Abu Hanifah An Nu’man bin Tsabit.

Kamis, 26 Juni 2014

Doa Perpisahan

Pertemuan kita di suatu hari
Menitikkan ukhuwah yang sejati
Bersyukurku kehadap Illahi
Diatas jalinan yang suci

Namun kini perpisahan yang terjadi
Dugaan yang menimpa diri
Bersabarlah di atas suratan
Kutetap pergi jua

Kan kuutuskan salam ingatanku
Dalam doa kudusku sepanjang waktu
Ya Allah bantulah hamba-Mu

Mencari hidayah dari pada-Mu
Dalam mendidikan kesabaranku
Ya Allah tabahkan hati hamba-Mu
Di atas perpisahan ini

O... uwo.. ho...

Teman betapa pilunya hatiku
Menghadapi perpisahan ini
Pahit manis perjuangan
Telah kita rasa bersama
Semoga Allah meridhoi
Persahabatan dan perpisahan ini
Teruskan perjuangan

Kan kuutuskan salam ingatanku
Dalam doa kudusku sepanjang waktu
Ya Allah bantulah hamba-Mu

Senyuman yang tersirat di bibirmu
Menjadi ingatan setiap waktu
Tanda kemesraan bersimpul padu
Kenangku di dalam doamu
Semoga..... Tuhan berkatimu

Oo... ho.. o...

Brother : "Doa Perpisahan"
Album  :  Teman Sejati

MERUBAH STRATEGI DAKWAH

              Aksi kekerasan, demo anarkis, tawuran, KDRT hingga bullying yang terjadi di sekolah merupakan wujud-wujud perilaku tak terpuji. Maraknya aksi kekerasan membuat miris kita. Aksi ini jika kita telaah dilakukan oleh orang yang mengaku beragama. Ajaran Islam sangat benci segala bentuk kekerasan. Nabi Muhammad SAW sendiri diutus dalam upaya menyempurnakan akhlak manusia. Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlak. Dalam Islam kedudukan akhlak sangat penting merupakan "buah" dari pohon Islam berakarkan akidah dan berdaun syari’ah. Segala aktivitas manusia tidak terlepas dari sikap yang melahirkan perbuatan dan tingkah laku manusia. Mungkin kata dalam Bahasa Indonesia yang paling mendekati makna akhlak adalah budi pekerti.
Sayangnya, dikalangan umat Islam persoalan budi pekerti ini kurang digambarkan secara baik, benar dan lengkap dibandingkan dengan penjelasan tentang syariat misalnya sholat. Sehingga oleh karena tidak mengenal secara sempurna hakekat akhlak dalam praktek sehari-hari yang dicontohkan Nabi. Akibatnya, tingkah laku budi pekerti banyak Muslim tidak Islami. Akhlak terbagi dua jenis yakni akhlak terpuji dan akhlak tercela.

Akhlak terpuji.
Akhlak terpuji dicontohkan Nabi. Dalam Al Quran disebutkan bahwa Nabi Muhammad memiliki akhlak yang agung (QS Al-Qalam: 4). Akhlak terpuji dicontohkan Nabi seperti membantu sesama manusia dalam kebaikan, kebajikan, memuliakan tamu, menghormati orang lain, saling menghindari permusuhan/pertengkaran, menghormati nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat, bermusyawarah dalam segala urusan untuk kepentingan bersama. Sayangnya, perbuatan dan tingkah laku terpuji diatas jarang disosialisaikan / dipraktekkan secara nyata, merata dan berkelanjutan oleh para pendakwah atau pemuka agama. Kekuatan dakwah di negara kita masih seputar dakwah bil lisan (dakwah dengan kata-kata) yang acapkali disiarkan sejumlah media cetak dan elektronik. Memang tidak salah berdakwah seperti itu, Hanya saja dakwah bil lisan perlu diikuti atau bersamaan dakwah bil hal (dakwah dengan contoh perbuatan yang terpuji). Kata dan perbuatan satu hal yang berbeda. Seringkali ada ungkapan tidak satunya kata dengan perbuatan. Bahkan Proklamator Bung Karno mengingatkan pentingnya menyatukan kata dan perbuatan. Ungkapan ini amat pas dan tepat dialamatkan kepada kebanyakan masyarakat kita termasuk para elite nya. Manusia dapat saja mahir menjelaskan ajaran agama dengan kata-kata tetapi belum tentu mahir dalam melakukan perilaku yang terpuji. Justru orang yang tidak menyatukan kata dan perbuatan termasuk melecehkan ajaran agama. Allah sangat murka dengan orang-orang tipe seperti ini (Al Quran Surat Shaff: 61: 2-3). Pesan kedamaian yang dikandung dari akhlak terpuji bila benar-benar dipraktekkan secara nyata akan mampu menciptakan iklim kerukunan umat beragama yang hakiki.

Akhlak Tercela
Akhlak tercela sangat dibenci dan tentu bukan merupakan tingkah laku yang diajarkan oleh agama (Islam). Contoh akhlak tercela yang sering mengemuka di negara ini adalah pemaksaan kehendak sekelompok masyarakat dalam bentuk tekanan bahkan kekerasan. Dalam konteks ini - meminjam istilah Buya Syafii Maarif Mantan Ketua Umum Muhammadiyah - bahwa mereka yang gemar melakukan kekerasan atas dasar agama seolah merasa benar di jalan yang sesat. Sumber kekerasan berasal dari sifat Al-Ghadhab atau mudah marah yaitu kondisi emosi seseorang yang tak terkendali dan tak dapat ditahan oleh kesadarannya yang memunculkan perilaku tidak menyenangkan terhadap orang lain. Perbuatan tercela semacam ini dipastikan berasal dari orang yang bermasalah dalam keimanan. Akhlak buruk merupakan manifestasi dari sifat-sifat syaitan dan iblis dengan tugas utama dan satu-satunya untuk menjerumuskan manusia di dunia ini agar berperilaku menyimpang tidak sejalan koridor ajaran agama. Dalam Al Quran diungkap bahwa Iblis adalah makhluk sombong. Tatkala disuruh Allah bersujud terhadap Adam, ia menolak dan mengatakan “aku lebih baik dari manusia karena aku berasal dari api sedang manusia terbuat dari tanah”. Iblispun pantang bersujud. Allah murka dan menghukumnya Iblis keluar dari surga. Iblis minta kepada Allah diberi kesempatan untuk menjerumuskan manusia. Peristiwa ini diabadikan Allah dalam Al Baqarah dan surat lain pada Al Quran.



Peran Tokoh Agama
Akhlak atau budi pekerti memainkan peran penting dalam kehidupan antar umat beragama. Para ustad, Kyai, Pendeta, Pastor, Bikhu atau penggiat dakwah lainnya paham makna penting posisi akhlak dalam hidup dan kehidupan. Di awal telah diungkap hadist dan ayat Al-Quran mengisyaratkan agar umat Islam (Muslim) senantiasa memiliki akhlak mulya. Dalam Islam contoh akhlak mulya dapat dipelajari dari sejarah kehidupan Rasulullah. Diceritakan dalam sejarah Islam betapa Nabi sangat mengasihi sesama manusia walau mereka beda keyakinan agama. Dikisahkan suatu waktu bahwa Nabi secraa rutin memberikan makan dengan menyuapi seorang tua tuna netra beragama Yahudi. Orang ini tidak menyadari bahwa yang menyuapi dirinya seorang Nabi yang selalu diejek, dicaci maki dan dibencinya. Bahkan saat Nabi menyuapinya, sang tunanetra ini selalu bercerita ketidaksukaannya terhadap Muhammad. Tetapi Nabi dengan sabar mendengar celotehan yang menghina itu. Nabi tidak ambil pusing beliau tetap memberi makan, menyuapi dengan penuh kesabaran. Hingga akhirnya Nabi wafat. Beberapa hari setelah itu tidak ada yang menyuapinya. Lalu Sahabat Abu Bakar mengganti tugas Nabi menyuapi orangtua tersebut. Serta merta orangtua tunanetra ini kaget karena merasa “sentuhan” suapannya berbeda. Kemudian terjadi dialog kurang lebih seperti ini “siapa engkau hai orang yang menyuapiku?, Aku Abu Bakar”, jawab Sahabat. Lantas orang tua tunanetra itu berkata “selama ini aku disuapi oleh orang yang sangat lembut dan sabar”. Abu Bakar berkata bahwa orang yang menyuapinya selama ini sebenarnya adalah Muhammad Rasullullah dan kini telah wafat. Sontak sang tua tunanetra itu kaget bukan kepalang, Rupanya orang yang sering dihujat dan dihinanya, adalah Nabi Muhammad itu sendiri. Ia sedih dan menyesal. Tidak menyangka orang yang menyuapinya dengan lembut adalah Muhammad Rasulullah yang telah lama dibencinya. Ia terperangah karena curhat dan caci makinya terhadap Muhammad malah didengar langsung sang Nabi yang tanpa sedikit pun menunjukkan ketersinggungan apalagi marah. Bahkan Nabi dengan sabar dan lembut tetap menyuapinya. Inilah satu kisah dari sekian banyak kisah akhlak Rasul. Belajar dari hal ini, kiranya para pendakwah/tokoh agama perlu mengedepankan budi pekerti/akhlak mulya dalam tindak laku kehidpuan sehari-hari. Pendidikan agama hendaklah memperkuat sisi dakwah bil hal, memberi contoh kongkrit tentang indahnya perdamaian, saling mengasihi dan bertoleransi, tanpa kekerasan. Musyawarah merupakan satu cara dalam menyelesaikan konflik . Porsi muatan akhlak paling tidak seimbang dengan muatan syariah dan akidah tatkala tokoh agama menyampaikan dakwahnya.

Mengedepankan pengasuhan Otak anak

             Kita mengenal banyak sekali karakter manusia. Dalam film anak saja, ada beberapa perilaku seperti Dora ( penolong binatang, suka berpetualang dan terkesan cerdas), Sinchan, Nobita, Giant, Suneo dan masih banyak lagi karakter anak yang menggambarkan kepribadian dilihat dari perilakunya.
Setiap perilaku dalam diri manusia sangat dipengaruhi oleh otak. Percaya diri, mandiri, pesimis, bertanggung jawab, empati, jujur adalah sebagian dari buah pola asuh kepada otak. Bagaimana otak diberikan stimulus sehingga manghasilkan karakter-karakter yang berbeda antar manusia.

Setiap bagian otak mempunyai fungsi spesifik. Karenanya, stimulasi atau rangsangan terhadap bagian-bagian otak tersebut sangat mempengaruhi karakter diri yang mengendap dalam diri seseorang.
Sama halnya seperti tumbuhan, otak juga berkembang dan tumbuh sejak saat anak berada dalam kandungan sang ibu, usia awal kelahiran, sampai dewasa. Kendati demikian, stimulasi terhadap otak pada anak usia 0-7 tahun merupakan fase penting dalam pembentukan karakter seseorang.
Pada usia inilah rangsangan pada otak akan mengendap dan memberikan dampak permanen terhadap karakter anak.
Dapat disimpulkan bahwa kunci membangun karakter anak adalah mengembangkan struktur otak secara optimal sejak usia dini.

Karenanya para orang tua dan guru harus mempunyai pemahaman yang benar tentang pola asuh yang ramah otak.
               Beberapa alasan mengapa mambangun karakter anak harus dengan mengembangkan struktur otak secara optimal sejak usia dini karena perkembangan otak 95% terjadi pada saat anak berusia di bawah tujuh tahun.Selain itu pada anak usia dini atau pada tiga tahun pertama adalah fase membangun fondasi struktur otak yang dampaknya akan sangat permanen. Karena itu semua pengalaman masa usia dini memegang kunci penting dalam membangun fondasi dan semua kemampuan otak anak.
Tidak heran apabila lingkungan anak tempat dia tumbuh tidak baik seperti susila, emosi, motorik, dan kognitif, semua itu akan menentukan potensi anak juga memiliki karakter kurang baik atau tidak berkembang secara positif.

Sebaliknya, apabila lingkungan anak aman, penuh kasih sayang dan kaya dengan beragam stimulasi positif lainnya, maka semua potensi anak yang positif juga akan berkembang secara optimal.Karena adanya stimulus itu maka pembentukan synapse pada otak anak akan terfokus pada bagian otak yang merespons ancaman dari lingkungan luar.

Ada beberapa alasan logis yang menjadi faktor terbentuknya perilaku negatif anak, misalnya anak-anak yang mengalami stres, kekerasan fisik, atau kekerasan seksual.Anak-anak yang mengalami stres kronis karena kurang mendapat perhatian dan kasih sayang, maka akan lebih menstimulasi bagian otak yang merespon untuk bertahan dan menyelamatkan diri.
Bagian otak reptil akan terus distimulasi dan menjadi dominan, sementara bagian otak cortex tidak diaktifkan, sehingga anak pada masa dewasa tidak memiliki kemampuan berpikir dan mengontrol emosi secara baik.Bahkan emosi negatif yang kronis akan membuat otak terbiasa memproduksi cortisol yang akan membuat adrenalin juga tinggi. Akibat tingkat cortisol dalam darah yang tinggi akan membuat pribadi anak akan cepat depresi ketika usia dewasa, sakit jiwa, bahkan fungsi imunitas tubuh juga rendah.

"Dampak kurangnya stimulasi atau eksplorasi terhadap perkembangan otak dibuktikan pula pada hewan yang dipelihara di kebun binatang memiliki otak 20%-30% lebih kecil dibandingkan dengan hewan yang dipelihara di alam liar," ujar Ratna Megawangi. Untuk membentuk karakter positif pada anak, Ratna memiliki tips pola asuh yang ramah otak.
Misalnya dengan memberikan pengalaman emosi positif seperti dekapan.Agar upaya membentuk karakter anak semakin kuat, perlu juga melibatkan otak kiri dan kanan dalam membentuk karakter anak.Anak berusia dua tahun sudah mulai dapat mengetahui benar dan salah. Otak kanan akan menyatukan perasaan benar atau salah yang merupakan domain otak kanan dengan pengetahuan baik dan buruk yang merupakan domain otak kiri.Ratna menganjurkan kepada para orang tua untuk menjadi pribadi yang lembut agar menjadi tempat pertumbuhan karakter yang positif bagi anak.Selain karakter orangtua, lingkungan sekolah juga menjadi penentu semakin maksimalnya perkembangan karakter anak. Maka ada anjuran untuk memilih sekolah yang bebas dari ketakutan, beban, ancaman, dan ejekan.Kalau mungkin, pilihlah sekolah yang memiliki program eksplisit pendidikan karakter seperti misalnya brain-based learning, integrated learning, cooperative learning, contextual learning, dan lainnya.

Insya Allah dengan kelebihan dan kekurangannya MA DARUL ANWAR BOARDING SCHOOL, tanpa meninggalkan perhatian pada aspek kognisi, juga akan mengembangkan PENDIDIKAN yang RAMAH OTAK.

Allahu Akbar !!!

Nantikan Ku di batas waktu

Judul : Nantikanku di Batas Waktu
Album : Masa Muda
Munsyid : edCoustic
http://liriknasyid.com


Am           Dm       G                       C
Dikedalaman hatiku tersembunyi harapan yang suci
F            Dm           E
Tak perlu engkau menyangsikan
Am             Dm      G                      C
Lewat kesalihanmu yang terukir menghiasi dirimu
F             Dm        E
Tak perlu dengan kata-kata

Am                Dm                G           C
Sungguh walau kukelu tuk mengungkapkan perasaanku
Am             F           Dm             G    
Namun penantianmu pada diriku jangan salahkan

Reff :
        C                   G
Kalau memang kau pilihkan aku
Am                   Em     F
Tunggu sampai aku datang nanti
        C           Dm       G
Kubawa kau pergi kesyurga abadi

C                  G   Am             Em    F
Kini belumlah saatnya aku membalas cintamu
F        C      G     C
Nantikanku dibatas waktu

Rabu, 25 Juni 2014

Kegiatan PSB 2014/2015

Alhamdulillah, kegiatan PSB di Madrasah Aliyah Darul Anwar Boarding School telah dilaksanakan dengan sukses. Calon Siswa/Siswi yang diterima di gelombang 1 ada sepuluh orang dan insya Allah ini adalah amanah yang diemban kami. Kami akan menjaga dan mendidik mereka dengan baik dan Insya Allah mereka adalah laskar santri yang terpilih dengan bakat yang mereka miliki.

Terima kasih untuk ananda yang telah mengikuti Test PSB dan mau belajar di MA Darul Anwar Boarding School :
1. Ulfi Faruq
2. Endang Sunarya
3. Muhamad Fikri
4. Noval Cahyadi
5. Gugun Gunawan
6. Aulia Ariani
7. Kurnia Puspita
8. Indah Sriwahyuningsih
9. Khairunnisa Syahidah
10. Tari Lestari

Dan kepada calon siswa lainnya yang mau mendaftar silahkan masih dibuka pendaftaran sampai dengan gelombang 3, s.d tanggal 4 Agustus 2014

TIM PSB 2014/2015

Nama-nama istri Soekarno

Orang-orang Indonesia pada umumnya hanya mengetahui kalau istri dari mantan Presiden Soekarno hanya Fatmawati saja. Namun hal ini perlu di Garis bawahi karena Pemuda-pemudi zaman sekarang tidak mengetahui nama sejarah mereka. Berikut adalah nama-nama istri beliau:

1. Utari (Puteri HOS Cokroaminoto)
2. Inggit Garnasih
3. Fatmawati
4. Hartini
5. Ratna Sari Dewi (Dewi Sukarno)

Terima kasih,

Selasa, 24 Juni 2014

Teori tentang Kepribadian

Ada empat teori kepribadian utama yang satu sama lain tentu saja berbeda, yakni teori kepribadian psikoanalisis, teori-teori sifat (trait), teori kepribadian behaviorisme, dan teori psikoligi kognitif.

Cara membuktikan cinta

Terkadang cinta tidak cukup cuma diucapkan di mulut saja. Kamu bisa membuktikan ke pasangan kamu betapa kamu mencintainya. Banyak cara yang dapat dilakukan dan kebanyakan orang membuktikan pada momen tertentu atau dengan memberikan barang tertentu. Tetapi, cara ini adalah cara yang bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja.

1. Bisa Dipercaya
Cinta dalam hubungan percintaan tercipta karena kepercayaan dan pengertian. Jujurlah dengan pasangan kamu dan kamu bakal menyadari kalau kata-kata dan tindakan kamu akan dihormati oleh pasangan kamu.

2. Gesture
Sebuah pelukan singkat, genggaman tangan, senyuman, atau ciuman mampu membuktikan kalau kamu mencintai pasangan kamu. Mungkin hal ini sepele, tetapi hal ini bisa sangat menyentuh dan bikin kalian semakin intim.

3. Beri Dukungan
Saat mengalami hal-hal buruk, orang biasanya mencari orang yang sangat dia cinta. Dengarkan keluhannya dan beri dukungan di saat-saat terburuknya membuktikan kamu mencintai dia.

4. Quality Time
Waktu adalah hal berharga yang dapat kamu berikan kepada orang yang kamu cinta. Berikan waktumu untuk orang yang kamu cinta karena akan sangat menyenangkan bisa bersama dengan orang yang kamu cinta.

5. Beri Kontrol
Ini adalah salah satu cara khusus membuktikan cinta kamu untuk seseorang. Serahkan kontrol dalam hal-hal seperti memilih makanan di sebuah restoran, mengenakan pakaian pilihannya, memilih tujuan liburan, atau menyerahkan remote TV saat kalian menonton. Itu berarti kamu bahagia bersedia untuk berbagi kebahagian dengannya.

Cinta Idaman

Masalah  yang sering dialami oleh manusia di planet bumi ini adalah masalah cinta. Setiap orang di muka bumi ini mendambakan cinta sejati dalam hidupnya. Dia akan berusaha keras mencari kebahagiaannya. Tetapi upaya itu tidak selamanya berjalan dengan mulus karena:

pertama – orang yang kita cintai tidak menerima cinta kita;

kedua – dia lebih menyukai orang lain. Kita sudah menyaksikan bagaimana banyak perkawinan yang hanya bertahan beberapa tahun dan pada akhirnya bercerai. Ini menandakan bahwa cinta yang diperoleh selama ini bukanlah cinta sejati, karena cinta sejati itu akan bertahan sepanjang masa.  
Kita juga tahu dan mungkin mengalami kehidupan suami isteri atau hubungan asmara yang menyedihkan. Mungkin saja kita masih ‘bersama’ tetapi sebenarnya perasaan cinta itu sudah hampir tidak ada karena mungkin tidak cocok lagi. Atau mungkin kita masih mencintai tetapi pasangan kita tidak lagi memiliki perasaan yang sama sehingga hubungan cinta berada dalam kondisi yang memprihatinkan, sudah berada di ambang kehancuran.  

Mengapa tidak semua orang mendapatkan cinta sejatinya? Ada banyak hal yang kita tidak pahami yang sering tidak masuk nalar kita. Tetapi jika mengetahui satu rahasia besar maka kita dapat memperoleh cinta sejati kita. Atau kita juga dapat memperbaiki hubungan yang tidak harmonis atau hubungan yang sudah berada di ambang kehancuran. Berbagai upaya anda lakukan sepertinya mengalami jalan buntu. Jika anda tahu RAHASIA ini anda akan tahu solusi yang tepat untuk masalah cinta atau hubungan asmara anda.

DR. Tertius Lantigimo. "Panduan Mempengaruhi Pikiran Orang Lain dengan Teknik Subjektive Communication"

Disaat Cinta Terpisah

Di saat hati ini terpaut pada satu hati, bayangan wajahnya seakan selalu hadir di pelupuk mata. Namun, kebahagiaan ini hanya sebentar, sesaat langit menggelegar seperti di terjang halilintar. Hubungan ini harus berakhir karena salah satu pihak tidak dapat membahagiakan pasangannya. Setiap hari yang dikerjakannya hanya kerja, kerja dan kerja saja tanpa memperhatikan kekasih pujaannya, namun karena tuntutan hidupnya, kekasihnya tak dapat ia sayang, tak dapat ia jaga , tak dapat ia dekap dengan penuh kasih sayang.

Hanya permintaan maaf yang dapat disampaikan, hanya permohonan undur diri yang dapat terucap, beribu sayang, beribu kata cinta tak dapat lagi diucapkan karena yang dicinta sudah tidak sabar, tidak sayang lagi. selamat jalan kasih, selamat jalan sayang, semoga kita tetap bisa bersilaturahim seperti layaknya saudara.

Kuberharap kamu dapati pasangan yang lebih baik, kekasih yang lebih cinta, lebih sayang yang dapat menjaga kamu selamanya. Sampai kapan pun kamu akan menjadi catatan sejarah dalam hidup ini, selalu untuk selamaya, "now and forever" kisah ini akan tetap abadi dalam hati dan sanubariku. 

Selamat jalan, selamat menempuh hidup dengan kekasihmu yang baru

Senin, 23 Juni 2014

Peran Ibu bagi Keluarga sangat penting

Peran ibu dalam keluarga adalah sangat penting. Bahkan, dapat dikatakan bahwa kesuksesan dan kebahagiaan keluarga sangat ditentukan oleh peran seorang ibu. Jika ibu adalah seorang wanita yang baik, akan baiklah kondisi keluarga. Sebaliknya, apabila ibu adalah wanita yang bersikap buruk, hancurlah keluarga (Prof. Sa’ad Karim, 2006).


Ibu adalah orang dan tempat pertama di mana anak mendapatkan pendidikan. Apabila ibu paham dan mau melaksanakan tugas serta tanggung jawabnya dalam mendidik dan mengarahkan anak dengan baik, akan terlahirlah generasi yang baik. Generasi unggul yang tumbuh menjadi seseorang yang berbudi luhur, bertanggung jawab, dan berbakti kepada kedua orangtuanya.


Namun kendati demikian, pada kenyataannya masih banyak ibu yang tidak dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Sebagian ibu ada yang sibuk dengan kariernya, ada yang malas melaksanakan tanggung jawabnya, dan ada juga yang menyerah untuk mendidik anak karena ia merasa putus asa tidak tahu apa yang harus ia lakukan (tidak memiliki ilmu). Dengan demikian, pendidikan dan perkembangan jiwa anak menjadi terbengkalai dan pada akhirnya rusaklah kepribadian sang anak.


Sejatinya, anak yang tumbuh dari keluarga yang tidak memiliki kepedulian antara satu dengan yang lainnya, tidak mendapatkan kasih sayang, tidak mendapatkan bimbingan serta arahan yang benar dari orangtua dan keluarganya, akan menyebabkan anak tidak mengenal makna dari ikatan keluarga


Bahkan tidak diragukan lagi jika orangtua (ibu) mengabaikan tugas dan kewajibannya maka akan membuat pribadi anak menjadi buruk, baik di mata keluarga maupun di masyarakat. Apabila telah terjadi demikian, orangtua tidak dapat menyalahkan siapapun, kecuali dirinya sendiri.


Dari artikel di atas dapat disimpulkan bahwa buruknya kepribadian anak adalah bukan mutlak kesalahannya. Tetapi, faktor dominan yang menyebabkan ia demikian adalah orangtua (ibu). Ibu yang tidak mendidik, mengarahkan, dan membimbing anak sesuai dengan ajaran agama dan nilai-nilai yang dapat diterima oleh masyarakat akan melahirkan generasi yang buruk.


Alloh SWT berfirman,

“Dan hendaklah takut kepada Alloh SWT orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khwatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Alloh SWT dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (an-Nisa:9).


Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama untuk segera memulai mendidik anak dengan cara yang baik dan sungguh-sungguh. Jika tidak, maka akan menjadi orangtua (ibu) yang paling merugi, yaitu ibu yang sedang menunggu waktu datangnya kesulitan yang bertubi-tubi. Karena memiliki anak durhaka dan boleh jadi sering merugikan banyak pihak, baik dirinya sendiri, orangtua juga orang lain.


Semoga kita sebagai orangtu maupun sebagai anak tidak menjadi orang yang durhaka. Marilah kita saling mengoreksi dan instropeksi diri agar menjadi manusia yang bahagia di dunia maupun di akhirat. 

Amin

Workshop STIFIn




Mau Tahu Potensi anda dalam Profesi, belajar dan berkomunikasi dengan orang lain & Ingin mengenal bakat dan potensi anda dan anak anda, Ikuti Workshop STIFIn dan temukan jawabanya *tempat terbatas, segera hubungi kami di


0857-3874-4045 (Whatsapp Only) ,
0878-7578-3222 (Call Only) atau 
021-2409 5260 (Sms Only), atau 
bisa juga ke email di pendaftaran@stifin.co.id

Minggu, 22 Juni 2014

Peran Orang Tua dan Guru dalam perkembangan Pubertas anak

Puber atau balig adalah fase matangnya kelenjar reproduksi dan bertambahnya pengetahuan seks pada anak yang mengantarkannya menuju kedewasaan (Dr. Akram Ridha,2006). Pada anak perempuan, terjadinya haid (menstruasi) pertama merupakan salah satu tanda bahwa ia sudah puber.


Haid pertama ini biasanya memberikan keistimewaan dan kenangan tersendiri bagi sang anak. Setiap anak akan memiliki perasaan yang berbada-beda tergantung pada pengetahuan yang dimilikinya. Sebagian dari mereka ada yang merasa bingung, sedih, gemetar, tidak peduli, dan ada juga yang merasa bangga dengan dirinya (ia merasa sudah menjadi orang dewasa).


Sebelum masa puber tiba, orang tua sebaiknya sudah membekali anak dengan pengetahuan tentang masalah dan bagaimana menghadapi fase ini. Cara menyampaikannya tentu harus dengan penjelasan yang sederhana dan sesuai dengan pemahaman anak-anak. Hal ini penting, supaya pada waktunya anak tidak merasa kaget, malu, cemas, gelisah, dan tertekan. Anak akan memahami apa yang sedang terjadi pada dirinya dan tahu bagaimana seharusnya ia bertindak.


Di bawah ini adalah beberapa peran orangtua membantu anak menghadapi masa puber, di antaranya adalah:
  • Memberikan penjelasan kepada anak bahwa haid adalah hal yang alami yang tidak perlu dikhawatirkan.
  • Mengajarkan kepada anak bagaimana cara ’membersihkan darah’ dan menjaga kebersihannya.
  • Menjelaskan dengan bijaksana tentang pentingnya menjaga diri dari perilaku pelecehan seksual.
  • Membantu memilih atau membeli bra dan pembalut wanita, apabila anak masih merasa risi dan malu untuk melakukannya.