Monash Institute yang didirikan oleh cendekiawan muda Islam, Dr.
Mohammad Nasih semakin meneguhkan komitmennya dalam pembangunan sumber
daya insani bangsa khususnya menjadi penghafal al-Qur’an sekaligus
sebagai cendekiawan.
“Saat ini, Monash Institute membuka beasiswa kepada lulusan
SMA/sederajat yang memiliki tekad untuk menjadi hafidh/ah dan meraih
gelar doktor dalam usia maksimal 28 tahun untuk menghafal al-Qur’an
selama 10 bulan dan kuliah,” jelas Direktur Monash Institute, Mohammad
Nasih dalam rilisnya yang dikirim kepada Jabartoday.com, Selasa (30/6/2015).
Menurut Nasih, dalam tempo 28 tahun peserta program ini diharapkan
menjadi hafidh/ah sekaligus doktor. Hal ini sangat mungkin terealisasi
dengan asumsi masa studi S1 3,5-4 tahun, S2: 2 tahun, dan S3: 3 tahun.
19 + 4 + 2 + 3 = 28.
“Program ini secara spesifik dirancang hanya bagi mereka yang
mempunyai daya tahan fisik dan mental kuat, tidak sakit-sakitan, dan
tidak menikah sebelum promosi doktor untuk laki-laki, dan sebelum lulus
S2 untuk perempuan,” jelas mantan aktifis mahasiswa ini.
Ia menjelaskan para peserta program ini akan dibina secara super
intensif oleh mentor-mentor yang hafal al-Qur’an, bergelar master dan
doktor untuk bisa menghafal dengan cepat dan menulis. Juga dilatih
berwirausaha agar memiliki kemampuan keuangan yg baik.
Peserta bisa memilih studi di Universitas Indonesia (UI) Depok,
Sekolah Tinggi Ekonomi dan Perbankan (STEBANK) Islam Mr. Sjafruddin
Prawiranegara (Kampus Desa Emas yg dipimpin oleh Dr. Aries Muftie), dan
Universitas Islam Negeri (UIN) Semarang.
Bagi yang benar-benar siap, bisa menghubungi langsung Dr. Mohammad Nasih di 085695682411 atau 081380746417 dan BB 2A0F5F2F
Sumber: JABARTODAY.COM – BANDUNG
(Ditulis kembali oleh Yadi Suryadi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar