Minggu, 15 Februari 2015
Hari itu adalah saat kami berempat saya, Lisa, Bama dan Tya mencoba merekam jejak 10 tahun yang lalu ketika kami satu angkatan berjalan kaki dari sekolah ke puncak Pemancar Televisi Nasional di Kp Kadudago-Anyer dalam rangka praktek Olahraga. Kami sepakat berkumpul di Rumah Tya di Kp Salatuhur jam 08.00 Pagi. Saya kaget karena saya tidak mempersiapkan apa pun termasuk air minum.
Jam 08.10 saya tiba di rumah tya dan tya sedang masak mempersiapkan bekal untuk Hiking. Tidak sapai 10 menit Lisa datang di saat saya menerima telepon dari salah satu teman guru dari SMKN Cinangka. Kami ngobrol bertiga sebentar dan Bama datang menjemput kami. 10 menit prepare kami pun sepakat untuk berangkat dan berhenti sebentar di Alfa perempatan jaha untuk membeli beberapa botol air mineral dan makanan ringan.
Tepat pukul 09.00 kami sampai di Kp Garung, but it's Wrong! kami salah jalur dan harus balik arah karena Bama tidak tahu jalan ke Kp Leungkewang tempat saudaranya tinggal, alhasil kami pun harus balik arah dan menuju rumah saudaranya Bama untuk menyimpan motor. Setelah tanya-tanya ke penduduk sekitar akhir nya kami diarahkan ke jalan pintas ke arah atas yang jalannya cukup terjal, kami harus bersusah payah menuju Kp Leungkewang karena memang sudah terlanjur jauh sampai ke Kp Garung, akhirnya kami sampai di rumah yang dituju dan segera menitipkan motor di rumah tersebut. Kami putuskan untuk berjalan kaki dan kami bertanya ke Pemuda yang berkumpul di Gardu Ronda.
"Kang, kalau pemancar masih jauh ya?"
"Pemancar??, masih jauh atuh,,,,, mendingan pakai motor"
"Disana ada penitipan motor ga kang...?" kata Bama
"atuh ada, ngapain capek-capek jalan kaki ke pemancar, jauh banget itu kang!" kata salah seorang pemuda
Setelah diskusi panjang lebar dengan Bama, kami putuskan untuk segera ambil motor dan pergi ke Pemancar secepat mungkin, kami suruh 2 orang teman kami yang perempuan untuk menunggu sementara kami mengambil motor. Wah enggak kebayang deh kalau kami ke pemancar jalan kaki bisa sore kita pulang, dengan kondisi masih di Kp Leungkewang yang notabene masih jauh dari tujuan. Sepanjang jalan kami melihat pemandangan yang kuar biasa indahnya, pepohonan yang tinggi menjulang dan pemandangan ladang dan pesawahan yang terlihat dari bukit, sejuk nya..........
Tiba kami di jalan bercabang dua yang menandakan kami telah berada di kawasan Kadudago, kami percayakan penunjuk jalan kepada Bama dan Bama segera menelpon saudaranya dan Bama putuskan untuk melewati jalan lurus yang rusak, jalan yang berbatu dan penuh tanah. Motor yang kami naiki tidak dapat berjalan Normal dan harus di dibawa sendiri. Dalam hati aku berkata kasihan amat ya 2 perempuan cantik harus berjalan sedangkan kami berdua menaiki motor, namun mau gimana lagi jalan nya memang ancur begini. Di perjalanan kami bertemu dengan mobil avanza yang lewat, Lisa bertanya kemana arah pemancar dan memang benar, pemancar arahnya sudah benar. Kami sepakat untuk meneruskan perjalanan walaupun dengan kondisi jalan yang benar-benar menantang, harusnya kami bawa motor trail jika harus melwati jalan seperti ini. Kami melewati tanjakan yang cukup curam dan melewati mobil "colt buntung" yang tidak dapat melewati jalan dan harus menepi, motorku slip dan dibantu akang yang sedang bawa kayu, si akang meninggalkan sejenak bawaannya dan dengan senang hati membantu mendorong motorku, setelah sampai ke atas tanjakan kami bertemu dengan bapak-bapak tua yang sedang bekerja mengangkut kayu, dan alangkah kagetnya kami bahwa ada jalan bagus yang beraspal yang melewati perumahan penduduk untuk sampai ke pemancar tanpa harus bersusah payah melewati jalan berbatu. Oh my god......... you'll better to ask, benar kan lebih baik bertanya namun nasi sudah jadi bubur dan kami tinggal beberapa menit lagi sampai ke pemancar.
Akhirnyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa kami berempat sampai di pemancar stasiun TV
Senang sekali kami bisa bernostalgia kembali, mengenang masa 10 tahun yang lalu ketika kami berkunjung ke tempat ini. Kami berfoto ria untuk membuat kenangan indah yang dapat kami ceritakan pada anak cucu kami, dan ini lah foto foto ketika kami di pemancar, sebelum ke Curug Sawer kami berfoto sepuas-puasnya hehehehe...... :)
pose sebelum sholat Dzuhur,,,,,,,,, :)
Sudah waktu Dzuhur dan kami bergantian sholat di ruangan staf pengamanan Pemancar, karena sarung buat sholat hanya satu jadinya gantian deh. Senang rasanya bisa bersama kalian, bahagia datang jika telah bisa berjumpa, bisa bersama, traveling bersama, naik gunung bersama tapi, apakah nanti bisa nikah sama-sama juga ya hahahahaa......., namun yang pasti kebersamaan dengan kalian adalah hal terindah, salah satu hal terindah yang dapat ku syukuri, artinya walaupun kita sudah berbeda kesibukan namun tetap bisa menyediakan waktu untuk bersama sahabat adalah hal terindah yang dapat kumiliki saat ini, semoga keadaan ini tetap bisa kita pertahankan. Semoga. Aamiin.
Petualangan selanjutnya adalah menyusuri jalan ke Curug Sawer, menyusuri jalan terjal dan berliku, penuh batu dan semak belukar, nantikan catatan perjalanannya hanya di yadi's blog: samuderakehidupnkita.blogspot.com
To be Continued....................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar