Selama hidupnya Ganda hanya mengenal 3 wanita di hatinya, Ibunya, Neneknya dan Nina. Nina adalah seorang wanita cantik yang mengisi hatinya namun belum pernah satu kali pun Ganda menyatakan cintanya. Gadis itu selalu jadi langganan Juara kelas semenjak di SMP, Ganda bertemu dengannya ketika sama-sama sekolah di SMA. Namun, Ganda benar-benar akrab dan menjadi teman baiknya ketika sama-sama menjadi pengurus OSIS di sekolahnya. Selama menjadi pengurus OSIS ganda sama sekali belum memikirkan Nina, karena Gadis SMA seusia Nina pada umumnya lebih mementingkan prestasi sekolah, dan terbukti selama 2 tahun berturut-turut Nina selalu jadi Juara di kelasnya.
Hari itu pengurus OSIS sedang mempersiapkan acara syukuran karena telah berhasil menyelenggarakan acara LATGAB Ekstrakurikuler dan Nina ditugaskan untuk mempersiapkan konsumsi. Ganda yang hari itu masih bingung dengan apa yang harus dilakukan. Lalu Ganda diajak Nina untuk membantu mempersiapkan bahan-bahan makanan untuk syukuran, dalam istilah mereka pada waktu itu "bacakan". Ganda terkesan dengan ajakan Nina yang halus dan sopan, baru kai ini dia melihat seorang gadis yang sopan dan berperangai halus. Ada perasaan yang mendesir di hati Ganda, ya Ganda jatuh cinta saat itu. Hari pun berlalu wajah Nina seakan menerawang di pelupuk matanya, Ganda mencoba membuang perasaan itu dengan membaca Al-Qur'an. selama 15 menit membaca Al-Qur'an Ganda merasakan ketenangan namun di menit berikutnya wajah Nina seakan-akan terbang dan menari-nari diatas ayat-ayat Al-Qur'an yang dibacanya. selama beberapa hari Ganda tidak bisa tidur karena memikirkan gadis pujaannya tersebut. hari berlalu namun Ganda belum juga menyatkan perasaannya. Di dalam hatinya Ia sangat ingin menyatakan perasaannya namun rasa takut dan malu yang begitu besar menghalanginya untuk menyatakan perasaannya. pernah suatu hari Ganda menulis surat cinta untuk gadis pujaannya itu namun surat itu tak jua dia berikan. ada setitik rasa takut dalam hatinya untuk memberikan surat itu.
Tibalah saatnya Ganda melihat pengumuman kenaikan kelas dan penjurusan di kelas tiga. Ganda naik kelas dengan nilai yang cukup baik, Ganda mendapat juara kedua di kelas dibawah Ina sang juara satu. sebelumnya dia berada di peringkat tiga dibawah Ina dan Sholeh. Sementara Nina sudah bisa ditebak dia selalu Juara. tertulis dalam surat pengumuman penjurusan kala itu, Ganda amat bahagia karena Nina pun berada di kelas yang sama, di IPA2. Ganda sangat bahagia. Di kelas Ganda bersahabat baik dengan Haris yang menjadi teman sebagkunya. Haris sebelumnya berada di kelas 2E dan Ganda Di 2F, dulu 2E dan 2F adalah langganan kelas yang sering terjadi persaingan baik itu di segi perlombaan maupun prestasi di kelas, pernah waktu itu ada pertandingan liga futsal antar kelas, 2E dan 2F saling baku hantam di perempat final liga Futsal, 2E dan 2F sama-sama saling kejar mengejar skor yang pada akhirnya di menangkan oleh kelas 2E di penghujung babak kedua. Ganda yang pada waktu itu menjadi ketua kelas sangat kecewa dan marah, Lili satu-satunya teman sekelasnya yang tinggi besar meminta izin untuk memberi "pelajaran" pada anak kelas 2E dan dalam kondisi kecewa dan marah pada waktu itu, Ganda mengiyakan yang pada akhirnya terjadi insiden kecil di lorong kelas 1G, anak-anak kelas 2E yang menjadi team futsal menjadi bulan-bulanan Lili dan kawan-kawan, Ganda menyadari tindakan itu tidak fair namun kejadian itu begitu cepat dan Para Guru pun tidak mengetahuinya sampai Ganda lulus sekolah. Namun karena kejadian itu Ganda dan Haris menjadi akrab, dimana ada Haris di situ ada Ganda yang siap mendengarkan keluh kesahnya.
Haris mengatakan bahwa dia suka dan mencintai anak 3 IPA 1 namanya Nuri, cantik, berprestasi, berjilbab namun pandai bergaul. sudah lama Haris mengenal gadis itu, semenjak di SMP Haris dan Nuri sudah saling mengenal namun baru SMA lah Haris memberanikan diri untuk menyatakan cintanya. Namun, cintanya bertepuk sebelah tangan. Nuri menolak ajakan Haris untuk berpacaran karena menurut keyakinannya pacaran itu dilarang agama. Betapa sakit hati Haris mendengar penolakan dari Nuri namun sebagai sahabat Ganda selalu ada disisinya untuk menguatkan hati Haris. bahwasanya cinta tak dapat dipaksakan dan Haris adalah seorang yang Gentle karena berani menyatakan cintanya. Jika dibandingkan dengan Ganda, Haris punya nilai plus dalam hal keberanian. Ganda tetaplah Ganda, Ganda yang humoris, supel dan selalu bersemangat, namun dibalik kelebihannya itu ada satu sifat yang membuatnya menyiksa, ya dia pemalu dan tidak pede dalam hal menyatakan cinta pada gadis pujaannya. Satu tahun tidak terasa dilalui, kini tibalah saatnya wisuda perpisahan kelas 3. Ganda sudah menentukan pilihannya untuk menjadi seorang Prajurit TNI, dia berhasil lulus dengan gemilang dan bersiap mengikuti pendidikan pertama di SEBA PK TNI AD. Nina, dia berhasil lulus SPMB dan masuk kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ganda pergi dengan impian dan cita-citany tanpa tahu bahwa Nina sudah memiliki kekasih hati. Semenjak kuliah di UIN Nina sudah berpacaran dengan Aji kakak kelas ketika di SMA, cintanya begitu besar pada Nina dan Nina pun amat mencintainya. Aji melamar Nina ketika Nina baru satu tahun lulus dari UIN dan ketika itu Nina pun Lulus tes CPNS di Provinsi Banten. Sungguh lengkap kebahagiaan Nina dan Aji, namun tidak bagi Ganda, ia patah hati dan menyesali diri bahwa terlambat sudah niatnya untuk melamar Nina untuk menjadii Istrinya. Keberhasilannya di TNI dan sebuah kejutan kecil untuk Nina menjadi sia-sia, namun apalah daya jodoh dan Rizki ada di tangan-Nya, Ganda sadar harus bangkit dan harus memenuhi undangan Nina untuk menghadiri acara resepsi pernikahannya.
"Nina kau akan selalu ada di hatiku, menjadi bagian kecil di relung hati dan penyemangat hidup, semoga berbahagia dan semoga ku pun mendapat pengganti dirimu yang dapat menemaniku dalam suka maupun duka" begitulah doa dalam hati Ganda, dengan penuh keyakinan Ganda pergi menuju Banten untuk menghadiri acara resepsi pernikahan sahabatnya itu. Dengan menaiki Arimbi jurusan Merak-Bandung Ganda dengan hati penuh keikhlasan bersiap menuju Banten.
"Cinta mudah datang dan pergi dengan sesuka hati"
Hari itu pengurus OSIS sedang mempersiapkan acara syukuran karena telah berhasil menyelenggarakan acara LATGAB Ekstrakurikuler dan Nina ditugaskan untuk mempersiapkan konsumsi. Ganda yang hari itu masih bingung dengan apa yang harus dilakukan. Lalu Ganda diajak Nina untuk membantu mempersiapkan bahan-bahan makanan untuk syukuran, dalam istilah mereka pada waktu itu "bacakan". Ganda terkesan dengan ajakan Nina yang halus dan sopan, baru kai ini dia melihat seorang gadis yang sopan dan berperangai halus. Ada perasaan yang mendesir di hati Ganda, ya Ganda jatuh cinta saat itu. Hari pun berlalu wajah Nina seakan menerawang di pelupuk matanya, Ganda mencoba membuang perasaan itu dengan membaca Al-Qur'an. selama 15 menit membaca Al-Qur'an Ganda merasakan ketenangan namun di menit berikutnya wajah Nina seakan-akan terbang dan menari-nari diatas ayat-ayat Al-Qur'an yang dibacanya. selama beberapa hari Ganda tidak bisa tidur karena memikirkan gadis pujaannya tersebut. hari berlalu namun Ganda belum juga menyatkan perasaannya. Di dalam hatinya Ia sangat ingin menyatakan perasaannya namun rasa takut dan malu yang begitu besar menghalanginya untuk menyatakan perasaannya. pernah suatu hari Ganda menulis surat cinta untuk gadis pujaannya itu namun surat itu tak jua dia berikan. ada setitik rasa takut dalam hatinya untuk memberikan surat itu.
Tibalah saatnya Ganda melihat pengumuman kenaikan kelas dan penjurusan di kelas tiga. Ganda naik kelas dengan nilai yang cukup baik, Ganda mendapat juara kedua di kelas dibawah Ina sang juara satu. sebelumnya dia berada di peringkat tiga dibawah Ina dan Sholeh. Sementara Nina sudah bisa ditebak dia selalu Juara. tertulis dalam surat pengumuman penjurusan kala itu, Ganda amat bahagia karena Nina pun berada di kelas yang sama, di IPA2. Ganda sangat bahagia. Di kelas Ganda bersahabat baik dengan Haris yang menjadi teman sebagkunya. Haris sebelumnya berada di kelas 2E dan Ganda Di 2F, dulu 2E dan 2F adalah langganan kelas yang sering terjadi persaingan baik itu di segi perlombaan maupun prestasi di kelas, pernah waktu itu ada pertandingan liga futsal antar kelas, 2E dan 2F saling baku hantam di perempat final liga Futsal, 2E dan 2F sama-sama saling kejar mengejar skor yang pada akhirnya di menangkan oleh kelas 2E di penghujung babak kedua. Ganda yang pada waktu itu menjadi ketua kelas sangat kecewa dan marah, Lili satu-satunya teman sekelasnya yang tinggi besar meminta izin untuk memberi "pelajaran" pada anak kelas 2E dan dalam kondisi kecewa dan marah pada waktu itu, Ganda mengiyakan yang pada akhirnya terjadi insiden kecil di lorong kelas 1G, anak-anak kelas 2E yang menjadi team futsal menjadi bulan-bulanan Lili dan kawan-kawan, Ganda menyadari tindakan itu tidak fair namun kejadian itu begitu cepat dan Para Guru pun tidak mengetahuinya sampai Ganda lulus sekolah. Namun karena kejadian itu Ganda dan Haris menjadi akrab, dimana ada Haris di situ ada Ganda yang siap mendengarkan keluh kesahnya.
Haris mengatakan bahwa dia suka dan mencintai anak 3 IPA 1 namanya Nuri, cantik, berprestasi, berjilbab namun pandai bergaul. sudah lama Haris mengenal gadis itu, semenjak di SMP Haris dan Nuri sudah saling mengenal namun baru SMA lah Haris memberanikan diri untuk menyatakan cintanya. Namun, cintanya bertepuk sebelah tangan. Nuri menolak ajakan Haris untuk berpacaran karena menurut keyakinannya pacaran itu dilarang agama. Betapa sakit hati Haris mendengar penolakan dari Nuri namun sebagai sahabat Ganda selalu ada disisinya untuk menguatkan hati Haris. bahwasanya cinta tak dapat dipaksakan dan Haris adalah seorang yang Gentle karena berani menyatakan cintanya. Jika dibandingkan dengan Ganda, Haris punya nilai plus dalam hal keberanian. Ganda tetaplah Ganda, Ganda yang humoris, supel dan selalu bersemangat, namun dibalik kelebihannya itu ada satu sifat yang membuatnya menyiksa, ya dia pemalu dan tidak pede dalam hal menyatakan cinta pada gadis pujaannya. Satu tahun tidak terasa dilalui, kini tibalah saatnya wisuda perpisahan kelas 3. Ganda sudah menentukan pilihannya untuk menjadi seorang Prajurit TNI, dia berhasil lulus dengan gemilang dan bersiap mengikuti pendidikan pertama di SEBA PK TNI AD. Nina, dia berhasil lulus SPMB dan masuk kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ganda pergi dengan impian dan cita-citany tanpa tahu bahwa Nina sudah memiliki kekasih hati. Semenjak kuliah di UIN Nina sudah berpacaran dengan Aji kakak kelas ketika di SMA, cintanya begitu besar pada Nina dan Nina pun amat mencintainya. Aji melamar Nina ketika Nina baru satu tahun lulus dari UIN dan ketika itu Nina pun Lulus tes CPNS di Provinsi Banten. Sungguh lengkap kebahagiaan Nina dan Aji, namun tidak bagi Ganda, ia patah hati dan menyesali diri bahwa terlambat sudah niatnya untuk melamar Nina untuk menjadii Istrinya. Keberhasilannya di TNI dan sebuah kejutan kecil untuk Nina menjadi sia-sia, namun apalah daya jodoh dan Rizki ada di tangan-Nya, Ganda sadar harus bangkit dan harus memenuhi undangan Nina untuk menghadiri acara resepsi pernikahannya.
"Nina kau akan selalu ada di hatiku, menjadi bagian kecil di relung hati dan penyemangat hidup, semoga berbahagia dan semoga ku pun mendapat pengganti dirimu yang dapat menemaniku dalam suka maupun duka" begitulah doa dalam hati Ganda, dengan penuh keyakinan Ganda pergi menuju Banten untuk menghadiri acara resepsi pernikahan sahabatnya itu. Dengan menaiki Arimbi jurusan Merak-Bandung Ganda dengan hati penuh keikhlasan bersiap menuju Banten.
"Cinta mudah datang dan pergi dengan sesuka hati"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar