Ketika berhadapan dengan orang-orang sukses itu kita cenderung memandang diri kita “tidak punya apa-apa” dibandingkan dengan mereka.
Seakan-akan kita ingin merayakan penderitaan dengan menyatakan “tidak punya apa-apa”. Tapi secara faktual, apakah benar kita tidak punya apa-apa ? Tidak. Secara faktual, banyak sekali yang kita bisa daftar sebagai hal yang kita punyai.
Saya sendiri ketika berada dalam situasi “tidak punya apa-apa” saya berusaha mengingatkan diri saya untuk ingat 2 hal mendasar yang saya punya.
Pertama, iman (keyakinan bahwa kita dipunyai Tuhan sehingga kita pun mempunyai Tuhan sebagai tujuan akhir kita).
Kedua, kreativitas (manusia diberi kemampuan menghasilkan ide-ide baru untuk memecahkan problem dan merealisasikan harapan-harapan)
Seakan-akan kita ingin merayakan penderitaan dengan menyatakan “tidak punya apa-apa”. Tapi secara faktual, apakah benar kita tidak punya apa-apa ? Tidak. Secara faktual, banyak sekali yang kita bisa daftar sebagai hal yang kita punyai.
Saya sendiri ketika berada dalam situasi “tidak punya apa-apa” saya berusaha mengingatkan diri saya untuk ingat 2 hal mendasar yang saya punya.
Pertama, iman (keyakinan bahwa kita dipunyai Tuhan sehingga kita pun mempunyai Tuhan sebagai tujuan akhir kita).
Kedua, kreativitas (manusia diberi kemampuan menghasilkan ide-ide baru untuk memecahkan problem dan merealisasikan harapan-harapan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar