Iklan

Tampilkan postingan dengan label Desa Wisata. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Desa Wisata. Tampilkan semua postingan

Senin, 11 Oktober 2021

Potensi Wisata Desa Kubang Baros

Desa Wisata Kubang Baros merupakan salah satu desa wisata di Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten yang menawarkan beragam daya tarik wisata. Menurut keterangan  dari Staf Desa Kubang Baros, Jumat (08/10/2021), salah satu daya tarik Desa Kubang Baros terdapat pada keindahan pemandangan alamnya. Wisatawan yang berkunjung ke Desa Kubang Baros dapat menikmati pemandangan alam Curug Betung yang lokasinya berada di jalur Sungai Cidano yang sumber airnya berasal dari Rawadano yang merupakan satu satunya Rawa pegunungan di Pulau Jawa . Untuk  lebih jelasnya lagi, berikut deretan daya tarik wisata yang berada di Desa Wisata Kubang Baros:

1.     Pemandangan Curug Betung


Curug Betung merupakan air terjun berada di jalur sungai Cidano yang sumber airnya berasal dari Rawadano yang merupakan satu satunya Rawa pegunungan di Pulau Jawa. Selain menikmati kearifan lokal yang ditawarkan desa wisata, Wisatawan pun dapat melakukan kegiatan wisata alam di sini.


2. Aneka ragam produk ekonomi kreatif





Beragam produk ekonomi kreatif dapat ditemukan di Desa Kubang Baros. Beberapa di antaranya adalah produk Jamu Herbal Buah Maja, budidaya Madu Teuweul atau Madu Kelulut, serta Cemilan "Rosalinda". Kemudian ada kerajinan tangan dari buah maja, pertukangan kayu, juga budidaya ayam kampung. para pelancong dapat melihat dan belajar langsung seputar pembuatan aneka ragam produk ekonomi kreatif tersebut.

 3. Pemandangan alam Selain Curug Betung.


Desa Wisata Kubang Baros juga menawarkan pemandangan alam selain air terjun Curug Betung yang tidak kalah indahnya, diantaranya persawahan, Curug Lilia dan Pemandian Air Panas Mbah Bulu Waja yang menurut penuturan warga setempat, jika punya penyakit misalnya gatal setelah mandi di pemandian tersebut dengan izin Allah akan sembuh.

Kebudayaan lokal masih bertahan hingga kini, Desa ini masih mempertahankan nilai budaya seperti tradisi Gotong Royong  dan Nukuh atau tradisi kegiatan pengelolaan ladang yang dalam kegiatannya di buka dengan doa dan mengajak alim ulama setempat untuk ikut mendoakan kegiatan Nukuh tersebut agar mendapat keberkahan dari Allah SWT. Jika beruntung, para wisatawan dapat berkunjung dan menyaksikan kegiatan Nukuh tersebut pada waktu - waktu tertentu. Adapun, Nukuh merupakan kegiatan ketiga dari runtutan kegiatan pengelolaan ladang (Narawas, Nyacar, Nukuh, Ngahuru, Ngaseuk, Ngirab Sawan dan Mipit)Nukuh berasal dari bahasa sunda yang berarti menebang pohon. Tujuan dari kegiatan ini yaitu, menebang pohon agar sinar matahari bisa memberi asupan untuk tanaman yang akan ditanam. (Ditulis oleh Yadi Suryadi)